Minggu, 31 Oktober 2010

Jogja Ibukota Budaya

Selasa, 26 Januari 2010

>>Maps google

http://maps.google.com/

= Menguak Kekuatan Manusia Jawa

Menguak Kekuatan Manusia Jawa

sebuah makalah yang disampaikan oleh H.Ab dul Muhaimin pada sarasehan Adat Tradisi Suran beberapa waktu yang lalu.

Dikatakan dalam khasanah pengetahuan Jawa dikenal ada dua kekuatan dasar yang dikaruniakan kepada manusia Jawa yaitu :
1. Kekuatan okol / fisik
2. Kekuatan akal / non fisik

Kekuatan okol / fisik akan berkembang menjadi potensi untuk mengatasi persoal an yang membutuhkan kekuatan fisik , sehingga diperlukan peningkatan daya fi sik melalui asupan gizi yang dibutuhkan melalui latihan tertentu agar mencapai kekuatan optimal .
Latihan itu bisa berupa olah raga , bela diri dan penguatan energi dalam diri melalui olah pernafasan / prana dan pengembangan tenaga dalam yang lain .

Kekuatan akal / non fisik meliputi kemampuan rasio dan pengembangan ran ah potensi akal budi sehingga mampu mencapai kekuatan yang jauh lebih dahsyat dari kekuatan fisiknya .
Kekuatan rasio berkaitan dengan kinerja kesadaran pikiran manusia dalam menganalisis mengingat dan mengkaitkan stimulus yang diterima sehingga menghasilkan satun pengertian yang utuh .

Kemapuan kecerdasan manusia dapat dikembangkan melalui pengetahuan empirik dan diasah lewat metode pengembangan tertentu sehingga memiliki ketajaman analisa dalam memprediksi kecenderungan kecenderungan yang bakal terjadi bedasarkan analisa yang rasional.
Meski demikian perlu disadari bahwa akal / rasioo memiliki keterbatas an terhadap obyek non empirik dan memiliki relatifitas dalam mengidentifikasi fenomena sosial yang diserap oleh panca indera dan kemudian diolah dalam komponen otak manusia.

Dalam alam pikiran Jawa pencapaian kemampuan akal tertinggi terletak pada keberhasilan manusia mengenali jati dirinya melalui ngelmu ka sampurnan , yang betumpu pada kebersihan jiwa , heningnya pikiran dan ketajaman merespon semua ciptaan Tuhan sehingga mencapai tingkat spiritual yang bertaut langsung kepada dengan Tuhan Yang Maha Pencipta.

Olah spiritual semacam itu dapat ditemukan dalam ajaran wirid hidayat jati , serat suluk seloka dan lainnya yang menjelaskan tentang persoalan makrifat, hakekat yang menuntun manusia menuju penyatuan de ngan Tuhan .

Dalam paham kejawen , pergulatan intelektual semata, betapapun luas dan rumitnya hingga ke ranah filsafatnya sekalipin, hanya mampu menyentuh bayangan saja dan tidak akan sampai pada subtansi masalah sebenarnya .
Oleh karena itulah mereka yang mampu menyelami ( anggilut ) ngelmu kasam purnan sering disebut orang pintar yang diyakini memiliki kemampuan dalam mengatasi dan menyelesaikan persoalan fisik / non fisik ( bersambung )

Sunting KirimanHapus Kiriman